Minggu, Februari 19, 2012

Kopi Kehidupan

Sering apa yang kita harapkan dalam hidup ini sesuai dengan keinginan kita dan doa kita kepada Allah SWT. Namun tidak sedikit apa yang kita peroleh lain dari apa yang kita harapkan. Orang yang putus asa adalah orang yang lelah berdoa, lelah meminta segala kebaikan-Nya. Sedangkan keyakinan akan doa-doa kita, insyaallah akan terus menjadi pemicu semangat kita untuk terus meminta pada-Nya. Karena keyakinan itulah, Allah SWT sebenarnya telah memberikan yang terbaik untuk kita. Untuk perjalanan hidup kita. Bisa jadi hari ini kita tidak mendapatkan apa yang kita minta. Akan tetapi suatu saat nanti Allah SWT justru akan memberi ganti dengan yang lebih baik lagi dari yang kita minta.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (QS. Ali Imran:142).

Seperti secangkir kopi, setiap orang pasti tetap menyukainya. Apalagi jika ditambah dengan susu atau gula akan bertambah lagi nikmatnya. Demikian juga kopi kehidupan, meskipun pahit, semua akan terasa manis dan lezat apabila ditambah dengan satu sendok kesabaran,atau satu sendok kesyukuran. Nikmat Allah SWT amatlah banyak, tak kuasa kita menghitungnya. Anggaplah satu nikmat yang belum kita rasakan, akan tetapi sudah banyak sekali nikmat lainnya yang telah diberikan Allah kepada kita. Semoga kita senantiasa bersyukur dan bersabar akan segala nikmat dan ujian yang dipersembahkan Allah SWT untuk kita. Aamiin.

Jumat, Februari 17, 2012

Mimpiku di Pulau Kecil

Mimpiku saat pagi menjelang
Setitik embun menetes direlung hatiku
Menghilangkan segala penat lelahku
Memberi semangat kembali merenda hariku

Mimpiku saat mentari perlahan berjalan diatas kepalaku
Kutemukan senyum-senyum ketulusan
Kutemukan tangan-tangan yang ringan bergandengtangan
Kutemukan jiwa-jiwa yang mesra berpelukan
Jiwa-jiwa yang saling memaafkan
Jiwa-jiwa yang saling menutup kekurangan
Jiwa-jiwa yang saling asah..asih..dan asuh..

Mimpiku saat mentari beranjak pergi
Kurebahkan tubuh penatku bersama kicauan tawa anak-anakku
Melepaskan segala kelelahan tanpa sedikitpun beban perasaan
Lalu terlelap kembali dalam kedamaian malam
Malam yang selalu menumbuhkan sel-sel baru
Yang akan membangunkan tubuhku kembali
Di pagiku yang biru..

Selasa, Februari 07, 2012

Catatan Senja Hari

Dua hari masuk kantor, terasa pikiran masih juga belum konek. Sementara tugas sudah menumpuk di meja cubicleku. Kenyamanan suasana diklat AR seminggu kemarin, telah membuat aku terlena. Makan, tidur, dengerin ceramah, jalan-jalan keliling Jakarta sama teman-teman, benar-benar telah melupakanku dari beban penerimaan kantor . Pesan dosen pengajarku, Cintailah pekerjaanmu. Tapi rasanya cinta itu belum juga bisa melekat dihatiku.

Sore tadi, di suatu forum diskusi, ada berita penawaran beasiswa S2 Dalam Negeri dari BPPK Kementrian Keuangan. Terbesit dalam hatiku ingin ikut seleksi kuliah gratis lagi. Tanya teman sana-sini, susahkah tesnya, ada tes TPA, Psikologi, Toefl. IPK sih lumayan terpenuhi, umur juga nggak menghalangi. Tapi tetap saja masih ada keraguan di dalam hati.

Sepulang aku dari kantor, anak pertamaku Azzam, usai bermain bola, langsung menghampiriku, bercerita dengan penuh semangatnya. “Ummi..tadi aku diikutkan seleksi tim sepakbola sekolah..dan aku lulus,”ceritanya. Pertandingan dilaksanakan nanti tanggal 16 Pebruari 2012. Aku mendengar ceritanya penuh rasa gembira. Hobynya main bola, tapi baru kali ini ada kesempatan menguji kemampuannya. Satu lagi, dia juga mewakili lomba catur. Kalau dia cerita,dia selalu menang main catur.

Duuuh nak..ternyata engkau memberi nasehat yang luar biasa untukku. Allah mengingatkan diriku lewat kepolosanmu. Apa sih yang aku cari? Anak-anak begitu bahagia saat ayah ibunya ada disisinya. Terutama Azzam. Saat dia butuh dukungan dan semangat, saat dia butuh tempat bercerita, dan dia sering menemukannya padaku, Ibunya. Alangkah naifnya, kalau suatu saat aku tidak ada disisinya. Terbayang saat aku dulu ikut kuliah gratis juga, kami harus terpisah karena keadaan yang serba kepepet.

Bagiku seleksi tim sepakbolamu lebih berharga daripada seleksi kuliah gratisku yang serba belum pasti. Menemanimu, memberi semangat buatmu, adalah kesempatan emas. Selama waktu masih memberi kesempatan kita bersama, tak akan aku sia-siakan. Engkau lebih berharga dari dunia seisinya. Selamat Berjuang Azzam yang aku cintai. Walaupun engkau suka main bola, aku yakin sholat lima waktumu dan hafalan Al Quranmu tidak pernah terlewati. Jadilah pemain sepak bola yang beriman dimanapun engkau berada. Semoga Allah SWT selalu membersamai kita dalam setiap langkah kita. I Love You ..Azzam.