Jumat, Juni 03, 2016

Memberantas Riba dengan Bank-Qu Dhewe

RIBA...alhamdulillah lagi trending topic. Dari semua kalangan pengin lepas dari yang namanya Riba. Samaaa..kami juga pengin lepas dari riba. Muncullah beberapa komunitas anti riba, sebagai contoh KOBAR DJP yang dibangun teman-teman di instansi Direktorat Jenderal Pajak. Lalu ada juga Riba Crisis Center, kumpulan orang-orang dengan tujuan yang sama. Dan masih ada komunitas lain dengan tujuan agar masyarakat lepas dari riba. Riba yang tidak hanya ketika berhutang tapi juga pada saat menabung. Alhamdulillah, apapun namanya, dalam QS.Ar-Ruum :39 sudah jelas.
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).

Masihkah kita berdalih ada riba yang syariah?

Disini kami mencoba membina satu komunitas masyarakat anti riba dengan menggiatkan menabung. Bukan meminjam uang. Dari desa kecil disini, kami bangun sebuah sistem bank sendiri. Kepala desanya lumayan top, menyuruh warganya menabung, bahkan untuk bayar pajak bumi bangunan pun suruh nabung dulu. Untuk anak sekolah dan para guru juga digiatkan menabung. Dan disana tidak ada bagi hasil.Tidak ada kegiatan meminjam uang. Alhamdulillah semakin banyak sekarang yang menabung.

Lalu sistemnya seperti apa? Inilah yang kami sebut dengan Bank-Qu Dhewe. Dengan kita memakai sistem ini, kita tidak perlu bingung menabung dan ngurusi tabungan orang banyak. Uang tidak disimpan di bank konvensional. Kita, setiap keluarga bisa memakai sistem ini. Sebuah aplikasi excel simpel, agar kita bisa membuat bank kecil sendiri. Ketika saldo tabungan sendiri sudah banyak, maka kita bisa tabung ke Bank-qu Dhewe pusat.

Aplikasi ini bisa melatih kita untuk tidak terikat pada bank atau koperasi yang masih ribawi. Karena berapapun uang yang mengendap disana, pasti akan dimanfaatkan oleh para investor. Belum lagi berapa investor asing atau non muslim yang turut memakai dana tersebut. Akhirnya riba tumbuh subur.

Ini hanya sebagian kecil upaya kami keluar dari kubangan riba. Kami dan anda semua, semoga bisa lepas dari jeratan riba. Giat menabung bukan giat meminjam. Jangan sampai negeri kita hancur karena tumpukan hutang riba. Kalau satu keluarga saja sudah sadar, insyaaAllah kita bisa menggapai negeri yang barokah, yang baldatun thayyibatun warobbun ghafur. Aamiin.

Tunggu dulu..kami tidak jualan aplikasi Bank-Qu Dhewe lho ya. Yang mahir akuntansi dan excel atau yang lebih canggih lagi bisa membuatnya.

Semoga Bermanfaat.
Wonogiri, 02 Juni 2016

Jumat, Juni 13, 2014

Semoga tercapai cita-citamu, Nak!



CITA-CITAKU DI SMP AL QUR’AN MA’RIFATUSSALAM SUBANG

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,

Namaku Luthfi Muhammad Azzam. Biasa aku dipanggil Azzam. Aku lahir pada tanggal 12 September  2001, September nanti aku sudah 13 tahun. Aku tinggal di Wonogiri (Jawa Tengah). Aku duduk di Kelas 1 SMP.  Aku mempunyai cita-cita menjadi pengusaha besar seperti Abiku. Alhamdulillah, di pesantrenku Al Hikmah Bogor tahun kemarin, aku sudah menyelesaikan hafalanku, tapi belum mutqin 30 juz. Aku pindah ke SMP Al Qur’an Ma’rifatussalam karena keinginan bersama keluarga dan juga karena dua temanku yang dari Pesantren Al Hikmah Bogor . Semoga nanti di SMPku yang baru aku dapat menyelesaikan hafalanku sampai akhir mutqin 30 juz. Hoby favouritku adalah bermain bola, aku harap di SMPku nanti ada lapangan sepakbola. Cita-cita di SMP Al Qur’an Ma’rifatussalam adalah ingin mendapat pengalaman baru, mendapat beasiswa ke luar negeri karena aku ingin ke beberapa negara yaitu Inggris, Jepang, Turki, Swedia,Singapura,Qatar, Arab dan Mesir. Aku ingin mendapatkan prestasi yang lebih dari pesantren sebelumnya. Aku ingin menjadi hafidz qur’an dan mendapatkan sanad disana. Aku ingin menjadi siswa teladan yang baik bagi siswa-siswa yang lain. Aku ingin belajar kaligrafi yang pasti aku belum bisa. Aku harap disana akan ada pelajaran Tahsin Al Qur’an agar bacaan Al Qur’anku bisa lebih baik dari sekarang ini.
Aku ingin menjadi nomor satu di SMP Al Qur’an Ma’rifatussalam nanti dan mengajari teman-teman yang belum bisa. Aku ingin mengharumkan nama SMPku nanti. Aku ingin melatih lagi lukisanku menjadi lebih baik. Aku ingin menguasai pelajaran matematika. Aku ingin belajar lebih dalam lagi tentang Bahasa Inggris dan Bahasa Arab karena aku ingin ke sana untuk kuliah disana. Dan aku ingin belajar Sains di SMP Ma’rifatussalam ini. Aku ingin mempelajari dan menguasai pelajaran tentang agama, sunnah-sunnah serta adab-adab yang dianjurkan Rasulullah saw. Selepas dari SMP Ma’rifatussalam nanti, aku belum tahu hendak melanjutkan kemana, semoga Allah SWT selalu memberi  yang terbaik untukku. Yang penting Ummi dan Abi sudah memberiku yang terbaik buatku. Itulah cita-citaku di SMP Al Qur’an Ma’rifatussalam.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarokatuh.

Luthfi Muhammad Azzam

Selasa, April 29, 2014

Sebelas Bulan Itu Bukan Mimpi



Bismillahirrahmanirrahim, hari ini ijinkan kami tuliskan kebahagiaan kami.

Awal dari sebuah kebimbangan kami sebagai orangtua, untuk mencarikan sekolah yang terbaik untuk anak pertama kami, Luthfi Muhammad Azzam. Tidak hanya terbaik untuk masa depannya di dunia tapi juga di akhirat. Awalnya juga ragu, apalagi saya sebagai ibunya, anak sekolah jauh dari orangtua dan bagaimana kelanjutannya setelah dia di pondok pesantren, tapi akhirnya pilihan kami jatuh di Pondok Pesantren Tahfidz Al Quran Al Hikmah Bogor. Lembaga khusus tahfidzul quran yang benar-benar membina para santrinya untuk fokus menghafal Al Quran. Kami hanya ingin membekali anak kami dengan Al Quran karena bekal itulah yang akan dia bawa sampai nanti ke akhirat. Itu cita-cita kami.

Bulan Mei 2013, setelah ujian nasional, akhirnya kami memasukkan Azzam ke PP Al Hikmah Bogor. Alhamdulillah Azzam diterima disana dengan baik oleh Ust. Ifan Mujahid dan Ustadzah Astri. Lingkungan pondok pesantren yang sangat nyaman untuk anak-anak bermain dan menghafal Al Quran ternyata membuat betah anak kami. Karena disana hanya menghafal dan bermain. Dan nikmat Allah yang sangat luar biasa, Azzam ternyata sangat mudah sekali menghafal Al Quran. Akhir September 2013, Azzam diberi penghargaan karena telah menghafalkan Al Quran satu juz dalam 6 jam. Engkau hebat nak...Allah lebih Mahahebat...sedangkan ummi dan abi nggak sehebat dirimu. Hafalan ummi dan abi nggak seberapa dibanding hafalanmu. Malu sebenarnya kami padamu, nak. Tapi itulah yang membahagiakan kami, disaat ujian dan cobaan menerpa kehidupan kami. Allah SWT memberikan hadiah terindah dalam hidup kami.

29 April 2014 ini, kami mendapat kabar kalau Azzam sudah menyelesaikan hafalan 30 juz nya. Masyaallah..Subhanallah..Allahuakbar..hanya kepada Allah kami bersyukur. 11 bulan sudah anak kami menempa hidupnya di pondok pesantren. Bukan waktu yang lama, tapi waktu yang luarbiasa buatmu, Nak. Semua karena nikmat Allah..semua karena kebesaran-Nya. Tinggal kami sebagai orang tua untuk ikut menjaga hafalannya, menjaganya sampai dewasa nanti. Karena tantangan hidup semakin besar. Bekalmu Al Quran tidaklah cukup..tapi yakinlah, Al Quran itulah jendela dunia. Engkau akan membuka mata dunia dengan Al Quran. Gapailah cita-citamu setinggi langit dengan Al Qur'an. Sepintar apapun, jangan jauh dari Al Quran. Hanya itu yang kami harapkan.

Selepas mutqin hafalannya nanti, insyaaAllah kami akan menyekolahkan Azzam di SMPIT Ma'rifatussalam Subang, sekolah yang mengutamakan hafalan Al Quran, mata pelajaran yang fokus ujian nasional dan skill. Dari bekal sebelumnya, harapan kami dia tetap terjaga hafalan Al Qur'annya. Semoga Allah selalu menjagamu nak, kami hanya orang tua yang lemah. Hanya kepada Allah SWT kami menyerahkan anak kami dan masa depan anak kami. Andai kami bisa memelukmu hari ini nak...kami selalu merindukanmu.

Terimakasih yang tak terhingga untuk PP Al Hikmah Bogor
Ustad Ifan dan Ustadzah Astri yang tiada lelah membimbing putra kami
Salam rindu dari Ummi, Abi, Syauqi dan Tatsbita
Yang menanti pulangmu sejenak.

Senin, Januari 07, 2013

Asaku

tak ada yang tersisa
selain asa
asaku bersamamu kembali
asaku meraih kemenangan hidup ini
semua kurajut dalam bingkai mimpi
yang aku yakin besok terjadi
semua atas ridho-Mu Illahi Robbi

Jumat, Desember 21, 2012

Aku Ingin Bersamamu di Surga Yang Sama

 
Aku kenal dirimu mungkin belum lama, tapi tiap saat ngobrol denganmu, aku seperti mengenalmu dibanding diriku sendiri. Hanya lewat gtlak atau bbm yang kau kirimkan saja seolah-olah dirimu seperti saudara dekatku. Mungkin itulah yang namanya ikatan hati. Sampai suatu saat kau bercerita tentang sakit kanker otakmu yang belum jua sembuh. Dan masih harus mengasuh kedua buah hatimu. Rasanya tak sanggup membayangkan bagaimana kehidupanmu disana. Kadang kau tuliskan semua ceritamu lewat tulisan di blogmu atau di status bbmmu. Hingga aku tahu sakitmu sudah semakin parah. 

Waktu yang divonis dokter tidak begitu lama itu, masih juga kau sempatkan untuk tetap mengisi taklim ibu-ibu dimana-mana. Tak kau rasakan sakit yang kau derita selama ini. Syukurlah saudariku, engkau dikaruniakan seorang suami yang selalu sabar dan setia mendampingimu.

Sampai suatu ketika, engkau kirimkan pesan lewat bbm kepadaku malam itu. "Ukhti..kalau suatu saat aku meninggal lebih dulu, jangan tangisi aku ya, cukup doakan aku saja, atau tersenyum saat mengenangku. Pengin rasanya ketemu ukhti untuk yang pertama dan terakhir kalinya, tapi sepertinya waktuku sudah tak mungkin lagi. Persahabatan indah kita akan ku kenang sampai ke akhirat nanti dan aku berharap kita disana nanti bisa berkumpul di surga yang sama."

Meleleh airmataku membaca pesanmu, rasanya jemari ini gemetar untuk membalasnya. " Ukhti, sungguh luarbiasa dirimu, aku tak kan mungkin bisa disurga yang sama denganmu. Apalah diriku ini yang masih sedikit sekali bekalku menghadap-Nya. Halaqohmu banyak dan kau tak pernah mengeluh. Sedangkan aku, memegang halaqoh satu aja sering mengeluh. Terimakasih engkau telah menjadi sahabat yang baik buatku. Walaupun kita tidak bisa bertemu. Maafkan aku yang tidak bisa menemuimu diseberang sana. Namun harapanku, aku ingin mendekapmu di surga nanti."

Lama sekali aku menunggu balasan bbm darinya, satu jam..dua jam..sampai akhirnya subuh berlalu, sebuah pesan muncul di bbmku."Assalamualaikum ukhti, saya menyampaikan amanah dari istri saya, kalau dia sudah pergi menghadap Rabb-Nya dengan tenang. Maafkanlah semua kesalahannya dan doakan dia diterima semua amal sholehnya di dunia." dari suami Hilda.

Gemetar rasanya tangan ini, tak sanggup lagi memegang handphone apalagi membaca ulang pesan itu. Rasanya begitu cepat waktu itu berlalu. Mengenalmu hanya lewat dunia maya. Tapi seperti mengenalmu di dunia nyata ini. Bagiku, engkau adalah sahabat yang terbaik. Selamat jalan Ukhti Hilda..Aku yakin engkau akan menggapai surga yang engkau impikan. Semoga aku bisa mengejarmu dan bertemu denganmu disana nanti Ukhti.


#hanya coretan kecil disela waktuku, untuk sahabat-sahabat fs tercinta....
cuma khayalan...:)

Rabu, Maret 28, 2012

Maher Zain - Number One for Me (Mother)

I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain i put you through
Mama now I’m here for you

For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you
Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

Mom I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face everyday

You know you are The Number One for me
You know you are The Number One for me
You know you are The Number One for me
Number One for me

Now I finally understand
That famous line
About the day I’d face in time
‘Cos now I have a child of mine

Even though I was so bad
I’ve learnt so much from you
Now i’m trying to do it to
Luv my kids the way you do

There’s no one in this world
That can take your place

Ooo I’m sorry for ever taken you for granted

I will use every chance I get
To make you smile
Whenever I’m around you

Now I will try to love you
Like you love me
Only God knows how much you mean to me

Minggu, Februari 19, 2012

Kopi Kehidupan

Sering apa yang kita harapkan dalam hidup ini sesuai dengan keinginan kita dan doa kita kepada Allah SWT. Namun tidak sedikit apa yang kita peroleh lain dari apa yang kita harapkan. Orang yang putus asa adalah orang yang lelah berdoa, lelah meminta segala kebaikan-Nya. Sedangkan keyakinan akan doa-doa kita, insyaallah akan terus menjadi pemicu semangat kita untuk terus meminta pada-Nya. Karena keyakinan itulah, Allah SWT sebenarnya telah memberikan yang terbaik untuk kita. Untuk perjalanan hidup kita. Bisa jadi hari ini kita tidak mendapatkan apa yang kita minta. Akan tetapi suatu saat nanti Allah SWT justru akan memberi ganti dengan yang lebih baik lagi dari yang kita minta.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (QS. Ali Imran:142).

Seperti secangkir kopi, setiap orang pasti tetap menyukainya. Apalagi jika ditambah dengan susu atau gula akan bertambah lagi nikmatnya. Demikian juga kopi kehidupan, meskipun pahit, semua akan terasa manis dan lezat apabila ditambah dengan satu sendok kesabaran,atau satu sendok kesyukuran. Nikmat Allah SWT amatlah banyak, tak kuasa kita menghitungnya. Anggaplah satu nikmat yang belum kita rasakan, akan tetapi sudah banyak sekali nikmat lainnya yang telah diberikan Allah kepada kita. Semoga kita senantiasa bersyukur dan bersabar akan segala nikmat dan ujian yang dipersembahkan Allah SWT untuk kita. Aamiin.